09 Juli 2009

RI bangun klaster perikanan & kelapa sawit

Potensi sumber daya lebih terjamin

JAKARTA: Pemerintah akan membangun klaster industri perikanan dan kelapa sawit di sejumlah daerah guna mendorong kinerja sektor itu.

Hal itu dikemukakan oleh Dirjen Perkebunan Departemen Pertanian Achmad Mangga Barani dan Dirjen Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan Perikanan (P2SDKP) Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Aji Sularso di Jakarta, kemarin.

Klaster industri hilir kelapa sawit terpadu, kata Achmad Mangga Barani, akan dibangun pada 2011 di perkebunan kelapa sawit Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara dan kawasan ekonomi Maloi, Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Tahap pertama, klaster kelapa sawit di Sei Mangkei akan mampu menghasilkan 400.000 ton crude palm oil [CPO]. ?Butuh waktu 2 tahun membangunnya. Sekarang masih ditender,? kata Achmad Mangga Barani seusai acara peluncuran buku Perkebunan Dalam Lintasan Zaman di Departemen Pertanian, kemarin.

Total ekspor produk perikanan
Tahun Nilai
2006 US$2,10 miliar
2007 US$2,26 miliar
2008 US$2,56 miliar
Sumber: DKP

Volume ekspor CPO dan turunannya (juta ton)
Tujuan 2008 Januari-Maret 2009
India 5,395 1,254
Eropa 2,876 0,771
China 1,696 0,575
Bangladesh 0,479 0,195
Pakistan 0,402 0,052
Negara lainnya 3,322 0,486
Total 14,17 3,382
Sumber: Gapki, 2009

Pembangunan industri kelapa sawit di Sei Mangkei ini, kini dalam tahap pemerataan areal. Pemilihan Sei Mangkei sebagai salah satu kawasan industri hilir terintegrasi karena dekat dengan pelabuhan Kuala Tanjung yang berada di tengah sentra produksi bahan baku kelapa sawit a.l. milik PTPN III, PTPN IV, dan kebun-kebun swasta.

Industri yang akan dibangun di kawasan ini, bukan hanya minyak kelapa sawit melainkan juga oleochemical, biodiesel, surfactant dan energi dan lain-lain. ?Industri hilir mendukung kebijakan pemerintah yang memerintahkan seluruh PTPN agar mengembangkan pengolahan sawit mulai dari CPO hingga turunan-turunannya,? ungkap Achmad.

Sebelumnya beberapa investor luar negeri asing, terutama dari China datang mengunjungi kawasan tersebut dan menginginkan kerja sama dengan PTPN III. Dalam kunjungannya pada 8 Mei 2009, Lu Bao Min, dan rekan-rekannya dari Zhe Jiang Forestry Development Co. Ltd di Beijing mengungkapkan keseriusannya bekerja sama dengan PTPN III dalam membangun kawasan Sei Mangkei itu.

Klaster perikanan

Sementara itu, DKP memprogramkan penerapan sistem klaster sebagai upaya membatasi proses penangkapan ikan yang tidak terkendali.

Dirjen Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan Perikanan (P2SDKP) DKP Aji Sularso mengakui program yang direncanakan oleh pemerintah ini untuk menyelesaikan masalah di sektor perikanan.

Saat ini beberapa titik perairan Indonesia yakni perairan Natuna, Arafura, dan Laut Jawa terjadi penangkapan ikan yang sangat tinggi. maximum sustainable yield (MSY) atau hasil maksimal yang menjaga kondisi berkesinambungan Indonesia mencapai 6,4 juta ton per tahun. Pada 2007, MSY Indonesia mencapai 4,97 juta ton, jumlah itu belum ditambah dengan penangkapan secara ilegal dari kapal-kapal tidak berizin. (erwin.tambunan@bisnis. co.id/diena.lestari@bisnis.co.id)

Oleh Erwin Tambunan & Diena Lestari
Bisnis Indonesia

Sumber : http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=127&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&vnw_lang_id=2&ptopik=A16&cdate=08-JUL-2009&inw_id=683449

Tidak ada komentar:

Saatnya Mewujudkan Negara Kepulauan Indonesia

"UUD 1945 Pasal 25E telah mengamantkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang"
”Untuk membangun Indonesia menjadi negara besar, negara kuat, negara makmur, negara damai yang merupakan National Building bagi negara Indonesia, maka negara dapat menjadi kuat jika dapat menguasai lautan. Untuk menguasai lautan, kita harus menguasai armada yang seimbang.” (Pidato Bung Karno yang disampaikan dalam National Maritime Convention I tahun 1963)